Jumat, 22 April 2011

SEJARAH JAPARA

SEJARAH JAPARA


ARTI NAMA JEPARA
menarik sekali mencermatinya,Seperti dengan tepat dikemukakan oleh C. Lekkerkerker dalam karangannya “ Javaansche geographische namen als splegels van de omgeving on de denkwiizen van het volk “ ( 1931 ), nama Jepara berasal dari perkataan Ujungpara. Dari perkataan ini kemudian muncul perkataan Ujung Mara dan Jumpara, yang kemudian mengerut Jepara atau Japara.

Etimologis ini dikuatkan oleh adanya beberapa nama tempat dikawasan pesisir Jepara yang menggunakan perkataan “ ujung “. Nama-nama ini dengan jelas terjumpai pada peta daerah Jepara dalam buku Domine Francois Valentijn yang termasyhur “Beschrvving Van Groot Djava, Ofte Java Major “ jilid IV yang diterbitkan pada tahun 1726. Pada peta ini kita dapat melihat tempat-tempat bernama Ujung sawat, Ujung Gat, ujung kalirang, Ujung jati, Ujung Lamalang dan Ujung Blindang.

Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Jawa perkataan “ujung” dapat berarti penjuru tanah atau daerah yang memanjang. Sedangkan perkataan “para” dalam bahasa Jawa merupakan sebuah perkataan yang berwajah arti, diantaranya merupakan kependekan dari perkataan “pepara” yang berarti “bebakulan mrana-mrana”, artinya pergi berdagang kesana kemari.

dalam sumber-sumber sejarah Tiongkok mengenai Indonesia dari abad ke-VI sampai abad ke-XV yang telah dihimpun oleh W.P. Groneveldt dan diterbitkan pada tahun 1880 dengan judul “ Historical notes on Indonesia and Malaysia complied from Chinese Sourses”, tidak kita jumpai penyebutan nama kota Jepara. Dari kenyataan ini dapat ditarik kesimpulan, pada abad ke – XV kota Jepara belum lahir atau setidaknya belum merupakan sebuah kota yang berarti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar